Seorang anak ingin tahu dan ingin mencoba bagaimana cara memerah susu sapi. Setelah mendekati seekor sapi, anak tersebut menarik kuat kuat ekor sapi tersebut. Karuan saja si sapi menjadi kaget dan meronta, sehingga kaki sapi tersebut menendang ember untuk menampung susu yang baru saja diperah. Maka tumpahlah susu tersebut ke lantai.
"Kamu bodoh!", kata ibu anak tersebut dengan geram.
Ketika seorang anak mencoret coret tembok untuk mengekspresikan daya khayalnya, kadang kadang kita temui orang tua yang "memarahi" anaknya dengan kata kata: "Kamu bodoh" atau "Kamu salah", "Kamu nakal".
Maksud orang tua itu baik, yaitu untuk mendidik anak agar menjadi "benar" (saya sengaja tidak memakai kata "baik"). Sebab orang baik belum tentu benar. Orang benar pasti baik. Dan kita tahu siapa sumber kebenaran itu. tak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Namun tanpa disadari, orang tua itu bukan membuat anaknya menjadi benar, malahan si anak kemungkinan besar akan menjadi seperti yang dikatakan oleh orang tua tsb diatas.
Kalau tujuannya ingin menegur anak agar menjadi benar, mungkin langkah ini yang lebih baik di ambil oleh orang tua:
1. Sadarilah bahwa bukan anak itu bodoh atau salah, namun perbuatan anak itu yang bodoh atau salah.
2. Katakanlah: "Kamu melakukan perbuatan yang salah / bodoh". Ini lebih terdengar mendidik. Sehingga si anak mengerti, dan berusaha mengingat dan berusaha tidak mengulangi lagi.
really a nice snap in a header.
happy blogging.