Pada hari Sabtu, Jane menemani mama creambath di salon yang berada di Mall A. Sambil menunggu giliran di creambath, Jessica, mama Jane membaca majalah dan Jane, anak pertama duduk didekatnya, membaca buku yang dibawa dari rumah.
"Ma, bolehkah Jane ke toko sebelah, lihat lihat sepatu?" tanyanya.
"Boleh, hanya ke toko itu lho, jangan ke toko yang lain," jawab mama.
Beberapa menit kemudian, Jane datang dan berkata: "Ma, Jane ingin beli sepatu,boleh ya ma?" pinta Jane yang baru saja merayakan ulang tahun yang ke 10 beberapa hari lalu.
"Sepatu? Apakah kamu tidak suka dengan hadiah sepatu yang sedang kamu pakai?' tanya mama.
"Jane suka koq ma.....ehmm Jane mau beli sepatu yang model dan warnanya sama dengan sepatu ini, plisss ma....," jawab Jane sambil tersenyum.
"Lho...mama gak ngerti. koq gitu?" tanya mama sambil kepalanya dipijat oleh pelayan salon. "Mama gak mau belikan," tambahnya.
"Kalau mama gak mau belikan, Jane akan bayar dengan uang jajan Jane yang ditabung," jawab Jane dengan nada agak melawan.
"Terserah, mama gak akan kasih uang lho," jawab Jessica.
"Iya ma, ne punya uang koq," jawabnya sambil pergi ke toko sepatu itu.
Jane membayar sepatu itu dengan uang jajan yang disisihkan sebesar Rp 6.000,- per hari. Dia hanya memakai Rp 4.000,- untuk beli minuman dan snack kesukaannya di kantin sekolah. Kadang kadang Jane tidak membelanjakan uangnya karena kenyang memakan rangsum yang dibawa dari rumah.
"Jane, siapa yang ajari kamu membeli barang yang sama seperti ini? Ini perbuatan yang kurang bijaksana!. Dari mana kamu mendapatkan uang ini" jawab mama mulai emosi setelah Jane memperlihatkan sepatu yang dibeli memakai uangnya sendiri.
Namun karena banyak orang disekelilingnya, emosi mama menurun, katanya: "Jane, mama tidak akan marah dan mama akan belikan sepatu untuk kamu, asalkan kamu membeli sepatu dengan model dan warna yang lain."
"Ma, maafkan Jane. Sebenarnya Jane sudah 2 minggu mempunyai rencana ini. Jane ingin kasih sepatu ini untuk Nur, keponakannya mba Atun yang sedang berlibur di Jakarta. Sepatu Nur sudah robek. Kata tante Ruth, teman mama, hari Natal diperingati sebagai hari lahirnya nabi Isa, walaupun nabi Isa tidak lahir tepat pada tanggal 25 Desember. Sudah sepantasnyalah kita memberi hadiah kepada yang berulang tahun, ya kan ma?. Nah tante Ruth, kan sering cerita, kalau memberi kepada sesama manusia yang membutuhkan, berarti = memberi kepada Tuhan," jawab Jane agak ketakutan. Mba Atun adalah pembantu dirumah Jane.
Duarr... mama Jane tersentak mendengar jawaban Jane yang polos. Tenggorokannya terasa tercekik menahan haru. "Mari nak... mama peluk kamu."